TRIK PENGELOLAAN MINIMARKET






Tren
dalam kehidupan masyarakat modern, yang sangat konsumtif dan lebih
senang belanja di toko-toko modern, Mini market atau toko swalayan mini,
tentunya hal ini menjadikan pilihan utama untuk para pebisnis untuk
memilih bisnis pasar swalayan, sedikit ulasan Trik Cerdas Dalam Mengembangkan Dan Mengelola Mini Market, untuk Anda yang menginginkan dan telah menggeluti bisnis pasar swalayan / mini market.


 


Berbeda
dengan pasar tradisional, pasar swalayan dewasa ini menjadi pilihan
utama bagi mayoritas masyarakat, karena suasana yang lebih dingin, lebih
bersih, dan lebih nyaman ketimbang warung biasa atau kios di pasar
tradisional. Soal harga, selisihnya juga tak lagi terlalu besar apalagi
belakangan ini mini market banyak menggelar aksi diskon besar-besaran
atau promo yang tidak lain untuk menggiring konsumen supaya berbelanja
di mini market.











Dengan
melihat hal tersebut di atas, maka secara otomatis pasar tradisional
atau kios biasa jadi sangat terancam eksistensi dan keberadaannya serta
memunculkan polemik bagi kehidupan sosial seperti sekarang ini,
keberadaan minimarket telah menyedot pembeli yang selama ini terbiasa
belanja dipasar-pasar tradisional, warung biasa dan kios di pasar.
Diperkirakan, setiap berdiri satu minimarket, maka paling tidak; ada 20
pedagang di pasar tradisional yang kehilangan pembelinya.





Begitu juga untuk para pemilik bisnis mini market, mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan bisnisnya,





Dan Berikut ini merupakan trik cerdas dalam mengembangkan & mengelola mini market  :





1. Memperbesar budget


Konsumen
datang dengan batasan budget, tertentunya Hari ini budget konsumen Cuma
bisa belanja Rp 300.000,- , namun tentu saja konsumen tersebut tidak
mungkin hanya membawa Rp 300.000,- ya kan? Bahkan pada umumnya pembeli
juga membawa ATM atau kartu kredit.





Lalu,
bagaimana cara memperbesar budget konsumen dalam berbelanja? dan
ternyata hal ini sangatlah mudah. Gunakan harga yang tidak pas seperti
Rp 12.890,- . Pada saat konsumen melihat satu harga seperti ini kita
akan langsung sadar bahwa sebenarnya harganya adalah Rp 13.000,- . Namun
dengan banyaknya barang yang konsumen beli (dan seringkali untuk satu
jenis tidak hanya satu), secara tidak sadar ketika menjumlahkannya anda
akan membulatkannya menjadi Rp 13.000,00. Dan jangan heran ketika
konumen membayar akan kaget karena uang anda menjadi kurang, dan
pastinya konsumen harus mengeluarkan uang lebih.





2. Lakukan perubahan letak barang-barang secara berkala


Konsumen
datang pastinya dengan daftar belanjaan… Itulah yang paling ditakuti
para pengelola pasar swalayan, tapi ternyata mereka tidak kekurangan
akal, yaitu dengan melakukan rotasi letak rak-rak secara berkala. Hal
ini akan membuat anda harus mencari letak barang yang anda beli, saat
anda mencari barang yang anda beli tentu saja anda juga harus melewati
barang-barang lain, di sinilah pikiran anda mulai memanipulasi anda
untuk membeli barang yang tidak anda perlukan karena terpengaruh tulisan
“disc” dan “buy 1 get 1” .





3. Tidak di aktifkanya semua kasir


Dengan
jumlah kasir yang sedikit pastinya akan terjadi antrian, biasanya
pengelola pasar swalayan mempunyai pedoman bahwa panjang antrian harus
sejumlah 5-8 orang. Jumlah antrian ini akan membuat para konsumen merasa
pusat perbelanjaan tersebut adalah pusat perbelanjaan yang ramai.
Selain itu sambil mengantri mereka juga akan melihat-lihat etalase di
samping kasir, antrian ini memperbesar kemungkinan konsumen untuk
membeli barang yang ada di etalase di samping kasir.





4. Mendisplay snack dan permen di samping kasir


Para
pengelola mini market melakukan memajangan snack dan makanan kecil di
samping kasir setinggi mata anak balita. Balita yang ikut mengantri
dengan orangtua tentu akan sangat tergoda dan meminta kepada orangtuanya
untuk dibelikan snack tersebut.





sumber  :   http://www.pulsa-vip.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar